Seiring dengan perkembangan teknologi yang serba digital dan merebak di dunia pendidikan, maka pada awal bulan Desember 2021, sekolah melaksanakan simulasi (uji coba) absensi siswa dengan menggunakan QR code. Setiap siswa diberikan kartu QR code yang berbeda satu sama lain yang di dalamnya berisi informasi data diri siswa seperti nama dan kelas. Kartu QR tersebut nantinya akan discan saat siswa masuk oleh petugas jaga di depan pintu gerbang sekolah. QR Code atau Quick Response Code sendiri merupakan sebuah kode yang mampu menyimpan dan memberikan data (angka/numerik, alpha numerik, biner, kanji/kana) dengan respon yang cepat, kode ini berupa matriks dua dimensi (Nugraha dan munir, 2011). QR Code biasanya berbentuk persegi putih kecil dengan bentuk geometris hitam, meskipun sekarang banyak yang telah berwarna dan digunakan sebagai brand produk. Informasi yang dikodekan dalam QR Code dapat berupa URL, nomor telepon, pesan SMS, VCard, atau teks.
Tujuan dari penggunaan absensi menggunakan kartu QR Code adalah para orang tua maupun guru dapat memantau kehadiran putra/i nya saat datang ke sekolah secara online melalui website sekolah di menu kehadiran. Diharapkan pada saat memasuki semester dua pada awal bulan Januari nanti, seluruh siswa sudah dapat menerapkan sistem absensi ini bersamaan dengan bapak/ibu guru dan karyawan yang sudah memanfaatkan aplikasi peduli lindungi saat memasuki lingkungan sekolah.